Skip to main content

Pulau Semau merupakan salah satu pulau yang terletak sangat dekat dengan Kota Kupang, namun hampir tidak tersentuh pembangunan di bidang infrastruktur

NTT - 2011 Bangun Dua Dermaga Veri
KUPANG, Timex - Anggota DPR RI dari Komisi V, Saleh Husen dan Farry Francis, Kamis (18/11) siang melakukan kunjungan kerja dengan memantau dermaga Hansisi pulau Semau Kabupaten Kupang dan pelabuhan rakyat (Pelra) Namosain Kupang.


Dalam kunjungan yang berlangsung sekira dua jam itu, kedua anggota DPRD RI didampingi beberapa pejabat dari Provinsi NTT, Kabupaten Kupang serta Kota Kupang. Rombongan yang menggunakan kapal Basarnas itu bertolak dari pelabuhan Tanung Lontar Tenau memantau dari dekat kondisi pelabuhan feri Hansisi serta pelabuhan perikanan Pantai Batu.

Turut serta dalam rombongan itu Kadis Perhubungan NTT, Bruno Kupok, anggota DPRD Kabupaten Kupang, Anton Natun, perwakilan Adpel Tanau Kupang, Dinas Perhubungan Kabupaten Kupang, Kadis Perhubungan Kota Kupang serta beberapa pejabat lainnya.
Anggota DPR RI, Saleh Husen dari Fraksi Partai Hanura menjelaskan, tujuan pembangunan dermaga tersebut untuk memperpendek jarak antara pulau Semau dan Kota Kupang. Sehingga, hubungan kedua daerah dapat lebih lancar dan akan berdampak pada peningkatan ekonomi daerah.

Menurut Saleh, pulau Semau merupakan salah satu pulau yang terletak sangat dekat dengan Kota Kupang, namun hampir tidak tersentuh pembangunan di bidang infrastruktur. Sehingga daerah tersebut sampai sekarang sangat terisolasi. Hal tersebut menurut dia, sebagai penghambat perkembangan pertumbuhan ekonomi warga yang berdiam di pulau tersebut.

"Kita harapkan pertumbuhan ekonomi di Semau dapat berkembang lebih baik. Karena selama ini kita tahu bahwa banyak hasil bumi di Semau yang sulit dipasarkan ke Kupang, karena terhambat transportasi. Dengan adanya dermaga ini, hasil-hasil pertanian seperti semangka dan mangga atau bawang dapat dipasarkan ke Kupang dan daerah lainnya. Tentu, dengan adanya penyeberangan feri, tentu cost-nya akan lebih murah. Sehingga harganya dapat bersaing dengan produk dari daerah lain," jelasnya.

Menurut dia, pembangunan dermaga feri Hansisi akan direalisasi tahun 2011 mendatang dengan dana APBN senilai Rp 20 miliar lebih dan akan dibangun dalam beberapa tahap. "Ini memang usulan dari daerah. Kita sebagai anggota dewan yang ada di komisi V yang berasal dari NTT tentu kita harus memperjuangkan. Dana untuk tahun 2011 sudah ada dan dewan sudah mensahkan," tambahnya.

Senada dengan itu, Farry Francis menegaskan, kunjungan tersebut merupakan bukti keseriusan anggota DPR untuk membangun daerah. Menurut politisi dari Partai Gerindra itu, pihaknya tidak ingin pembangunan dermaga yang bernilai puluhan miliar itu mubazir atau tidak sesuai dengan harapan. Sehingga, dalam kunjungan tersebut pihaknya menghadirkan beberapa pejabat terkait untuk membangun sinergitas dalam hal pembangunan dermaga.

Pasalnya, tujuan pembangunan dermaga tidak semata hanya untuk kepentingan penyeberangan. Namun banyak sektor yang akan tumbuh dengan sendirinya melalui fasilitas dermaga tersebut.

"Dengan kita melihat langsung di lokasi agar tidak terjadi seperti daerah lain. Jangan sampai dermaganya sudah jadi, tapi tidak ada kapal. Atau sudah ada dermaga, tapi tidak ada akses jalan yang memadai untuk menghubungkan dengan pemukiman. Padahal ini merupakan salah satu jembatan yang menghubungkan pulau ini dengan daerah lain.

Kenapa kita utamakan dermaga, karena dermaga ini merupakan satu-satunya pintu masuk ke pulau Semau. Sehingga, kalau sudah ada dermaga feri, maka lalulintas semuanya dapat berjalan lancar dan masyarakat lebih mudah memasarkan hasil di sana. Begitu pun mereka bisa memasok bahan kebutuhan dengan harga yang lebih murah," tandas Farry.

Dia menambahkan, kerjasama pihak terkait akan sangat diharapkan, sehingga pemanfaatan dermaga harus secara optimal. Selain untuk melayani penyeberangan ke daerah lain, lokasi dermaga dapat difungsikan sebagai lahan pengembangan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Jadi tujuan kita bukan hanya bangun dermaga saja. Namun sebenarnya masih banyak sektor yang dapat dibangun di sana. Itu kami tantang pemerintah daerah untuk melihat peluang ini.

Dermaga Hansisi segera dibangun dan Pemerintah Kabupaten Kupang harus segera membangun jalan untuk menghubungkan dermaga dengan pemukiman. Sebagai contoh, pelabuhan perikanan yang sudah dibangun di pantai Batu pulau Semau sampai sekarang belum bisa digunakan karena jalan penghubung yang hanya berjarak sekira 200 meter sangat tidak layak.

Jadi bagaimana tanggungjawab kabupaten? Sementara, untuk Pelra Namosain, Pemerintah Kota Kupang bisa membangun daerah di sekitarnya untuk dijadikan pusat perekonomian," terang Farry. (mg9)

Comments

Popular posts from this blog

SENI TARI TRADISIONAL PULAU SEMAU

Wahana Mencari Jodoh Hingga Memupuk Persaudaraan "Pulau Semau" di NTT_____; ''Li Ngae'' tak sekadar tarian tradisional yang dipentaskan untuk memeriahkan setiap seremoni adat Helong. Lebih dari itu, "Li Ngae" ternyata jadi wahana mencari jodoh bagi kawula muda suku Helong di Pulau Semau. SEIRING dengan perkembangan jaman, Tari "Li Ngae" pada era 1970-an sering dipentaskan pada seremoni adat Helong maupun setiap musim panen jagung. "Li Ngae" biasanya digelar oleh orang yang hasil panen jagung-nya melimpah. Itulah sebabnya Tarian Tradisional ini tergolong cukup mahal karena untuk menggelarnya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

LUMUT (Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Siklus dan Manfaat Lumut)

1. Pengertian Lumut (Bryophyta) Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang telah beradaptasi dengan lingkungan darat. Kelompok tumbuhan ini penyebarannya menggunakan spora dan telah mendiami bumi semenjak kurang lebih 350 juta tahun yang lalu. Pada masa sekarang ini Bryophyta dapat ditemukan disemua habitat kecuali di laut (Gradstein,2003).

Seni Tari "Li Ngae" Kembali Dilestarikan Setelah Nyaris Ditelan Zaman

PAGELARAN FESTIVAL SENI TARI ''LI NGAE'' Di Pantai Otan Pulau Semau Setelah nyaris ditelan hiruk pikuk zaman, Li Ngae sebagai tarian khas suku etnis Helong, muncul kembali dalam sebuah pagelaran lomba di Pulau Semau. Nusa Bungtilu pun tersenyum melihat Li Ngae kembali dilestarikan anak-anaknya. Seperti apa ceritanya?