PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI NEGARA-NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG BAGI SISWA
PENERAPAN STRATEGI
PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI
BELAJAR IPS PADA KOMPETENSI DASAR
MENGIDENTIFIKASI NEGARA-NEGARA MAJU
DAN
BERKEMBANG BAGI SISWA
ABSTRAK
Rendahnya hasil belajar pada mata
pelajaran IPS, salah satunya disebabkan oleh rendahnya minat siswa pada mata
pelajaran IPS, juga disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya : struktur
materi yang sangat padat, cakupan materi yang luas serta terdiri dari beberapa
kajian ilmu sosial (sejarah, sosiologi, ekonomi dan geografi) serta anak belum
mendapat metode yang tepat untuk memahami keseluruhan materi atau metode
mengajar belum sesuai dengan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Dari permasalahan tersebut
peneliti berusaha menemukan suatu metode pembelajaran The Power Of Two
Strategy yaitu strategi belajar dengan kekuatan dua orang.
Tujuan penelitian tindakan kelas
ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan respon siswa pada
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Pengumpulan
data penelitian ini dengan observasi dan angket dan dokumentasi.
Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dapat dirumuskan sebagai berikut : 1) Tingkat aktivitas
siswa dalam PBM yang meliputi : 1) menjawab pertanyaan guru pada silkus I 70%
meningkat menjadi 90% pada siklus II; b) mengajukan pertanyaan yang relevan
dari 60% pada siklus I meningkat menjadi 85% pada siklus II; c) memahami dan
melaksanakan kegiatan dari 75% pada siklus I menjadi 92,5% pada siklus II d)
mendukung dan ikut aktif dalam kegiatan belajar menjadi 82,5% pada siklus II
menjadi 95% pada siklus II ; 2) Tingkat aktivitas siswa dalam kelompok yang
meliputi : a) kerja sama meningkat ; b) sumbangan terhadap pasangan meningkat;
c) tanggung jawab dan kepedulian terhadap hasil kerja berdua meningkat; 3)
hasil belajar siswa berdasar nilai tes meningkat 4) sikap siswa terhadap
pembelajaran dengan strategi The Power Of Two yang meliputi
a) memiliki kemauan yang tinggi untuk mengikuti pelajaran; b)
menyenangkan dan tidak membosankan dari; c) lebih mudah memahami materi
pelajaran; d) dapat menigkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran; e)
dapat memotivasi untuk berprestasi; f) melatih untuk dapat bekerja sama dengan
teman; g) meningkatkan penalaran dalam mempelajari materi pelajaran; h) dapat
mengarahkan berpikir lebih kritis; i) memiliki keberanian untuk mengungkapkan
pendapat; j) merasa lebih dihargai dalam berpendapat.
Kata
Kunci :
Pembelajaran, Strategi Pembelajaran The Power Of Two , Aktivitas Belajar, Prestasi Belajar
PENDAHULUAN
Pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) rendahnya hasil belajar, salah satunya
disebabkan oleh rendahnya minat siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu : struktur
materi yang sangat padat, cakupan materi yang luas serta terdiri dari beberapa
kajian ilmu sosial (sejarah, sosiologi, ekonomi dan geografi), anak belum
memiliki metode belajar yang tepat untuk memahami keseluruhan materi tersebut
atau metode mengajar yang belum sesuai dengan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan
karakter siswa.Tujuan
penelitian ini adalah : a) Untuk mengetahui efektivitas penerapan The
power of two dalam meningkatkan akktivitas siswa dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Ciri-Ciri Negara Maju dan Negara Bermbang pada
kelas IX 1 Tahun Pelajaran 2010/2011, b)Untuk mengetahui apakah penerapan strategi The
power of two dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahun Soial Materi Ciri-Ciri Negara Maju dan Negara
Berkembang pada kelas IX 1 Tahun
Pelajaran 2010/2011. c) Untuk mengetahui respon siswa kelas IX 1 terhadap pembelajaran dengan strategi The
power of two.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa
manfaat baik secara praktisi maupun secara teoritis.
Penelitian ini merupakan pendorong untuk dapat mengembangkan
kreativitas terutama di bidang inovasi pembelajaran, belajar berpikir ilmiah,
melatih kepekaan terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di dalam kelas
serta mengembangkan kemampuan praktek di bidang pendidikan
LANDASAN TEORETIS
Belajar merupakan suatu proses
atau kegiatan untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan sikap
melalui pengalaman belajar mulai sejak manusia lahir sampai akhir
hayat.Pembelajaran kooperatif adalah salah satu pendekatan pengajaran, di mana
siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil yang sederajat tetapi heterogen
untuk menciptakan interaksi yang silih asuh secara aktif dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Strategi
pembelajaran dengan kekuatan dua orang (The power of two strategy), merupakan
pembelajaran kooperatif yang digunakan untuk meningkatkan pembelajaran
kolaboratif, menumbuhkan kerja sama secara maksimal, dan memperkuat arti
penting manfaat sinergi dua orang (dua kepala lebih baik dari pada satu). Dalam
pembelajaran ini siswa akan berkolaborasi dengan temannya (dua orang) untuk
memperkuat pemahaman individu masing-masing. Langkah-langkah penerapan the
power of two strategy yaitu : a) berikan siswa satu atau beberapa pertanyaan yang memerlukan
perenungan dan pemikiran, b) perintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan secara
perorangan, c) Setelah semua siswa menyelesaikan jawaban mereka, aturlah
menjadi sejumlah pasangan dan perintahkan mereka untuk berbagi jawaban satu
sama lain,d) perintahkan pasangan untuk membuat jawaban baru bagi tiap
pertanyaan, memperbaiki tiap jawaban perorangan,e).Bila semua pasangan telah
menuliskan jawaban baru, bandingkan jawaban dan tiap pasangan dengan pasangan
lain di dalam kelas, f) Perintahkan
seluruh siswa untuk memilih jawaban terbaik untuk tiap pertanyaan.g) untuk
menghemat waktu, berikan pertanyaan khusus kepada pasangan tertentu, bukannya
memerintahkan semua pasangan menjawab semua pertanyaan. Pembelajaran Aktif
adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara
aktif.
Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa selama mengikuti
kegiatan pembelajaran di sekolah. Mengingat makna prestasi belajar itu sangat
luas, maka dalam penelitian ini penulis memberi batasan pada prestasi belajar
adalah nilai hasil ulangan. Mengukur
prestasi belajar adalah suatu cara untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
memperoleh prestasi belajarnya, yang lazimnya menggunakan alat ukur yang
disebut test. Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar :a) Faktor internal, b)
Faktor Eksternal Salah
satu cara untuk mengukur prestasi belajar siswa adalah dengan test, baik test
harian maupun test semester yang umumnya jenis test yang digunakan adalah
adalah test
tertulis.Penulis memilih
strategi pembelajaran the power of two untuk dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Hipotesis Tindakan : a). penerapan
strategi pembelajaran the power of two dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Ciri-Negara Maju dan Negara
Berkembasng pada siswa kelas IX 1 Tahun
Pelajaran 2010/2011, b) penerapan strategi pembelajaran the power of two dapat
meningkadm prestasi siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi
Ciri – Ciri Negara Maju dan Negara Berkembang pada siswa kelas IX 1 Tahun Pelajaran 2010/2011, c)siswa kelas IX
1 merespon positif penerapan strategi
Pembelajaran The power of two.
METODE
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini
adalah tindakan kelas dengan metode
siklus Kemmis & Taggat (1998). Menurut Eliot; dalam Wiraatmaja (2008).
Penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Riseach) adalah upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh
seseorang atau sekelompok pengajar dengan melakukan tindakan-tindakan dalam
pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil tindakan tersebut.
Seting Penelitian.
Subyek dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah siswa-siswi kelas IX 1 Tahun pelajaran 2010-2011 yang berjumlah 40 orang terdiri dari 24 orang siswa
laki-laki dan 16 orang siswa perempuan.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data : a) data mengenai aktivitas
siswa; b) data mengenai prestasi belajar; c) data mengenai tanggapan atau
respon siswa data
Validasi Data :
Untuk
menguji validitas data dilakukan dengan melakukan triangulasi data dan
triangulasi tentang metode. Triangulasi tentang data dilakukan terhadap
sumber-sumber data dengan cara meneliti ulang dokumen-dokumen tersebut..Teknik Analisa
Data
a) analisis data mengenai aktivitas siswa; b) analisis
data mengenai aktivitas siswa; c) analisis data mengenai tanggapan siswa.Indikator Kinerja atau Keberhasilan : a) parameter
peningkatan aktivitas siswa. Berdasarkan teknik analisis data di atas maka
tindakan ini dikatakan berhasil apabila akktivitas belajar siswa meningkat
dengan katagori minimal cukup atau minimal 85% siswa aktif. Indikator yang digunakan untuk mengetahui peningkatan
prestasi belajar siswa yaitu : a) peningkatan prestasi belajar siswa diharapkan
kelompok bawah dan kelompok tengah sekurang-kurangnya mendapat nilai minimal 67 pada siklus I dan 70 pada siklus II, b) peningkatan
ketuntasan belajar siswa klasikal, pada siklus sekurangkurangnya 70% siswa mendapatkan nilai minimal 67 dan pada siklus II 75% siswa mendapat nilai minimal 70.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi
Pra Penelitian
Pada tahap ini juga guru mengadakan ulangan harian untuk
mengetahui prestasi belajar siswa sebelum pembelajaran dengan strategi The power of two dilaksanakan. Dari
hasil ulangan harian yang dilakukan sebelum siklus I diperoleh data sebagai
berikut : a) jumlah siswa 40 orang; b) nilai tertinggi 80; c) nilai terendah
40; d) nilai-rata-rata kelas 61, 36; e) siswa yang tuntas 16 (40%); siswa yang
belum tuntas 24 (60%)
Deskripsi Penelitian Siklus I : 1) Perencanaan Tindakan yang meliputi :
a)Membuat perencanaan pembelajaran / skenario pembelajaran sesuai dengan
Kompetensi Dasar yang akan dilaksanakan; b) Membuat instrumen yang digunakan untuk
penilaian prestasi belajar dan pengamatan tentang aktivitas siswa. c)Membuat
resume materi. d) Menyusun permasalahan yang akan dikerjakan siswa.2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus I dimulai tanggal 24 Juli
2010 untuk pertemuan ke-1, dan tanggal 8 Agustus 2010 untuk pertemuan ke-2.
Pelaksanaan siklus I menggunakan skenario tindakan sebagai berikut 1.
Pendahuluan (10 menit): a) Pelaksanaan pembelajarn dimulai dengan guru menyiapkan;
b) siswa untuk belajar. 2) Kegiatan Penutup (15 menit) :a) Guru
mengklarifikasi hasil jawaban siswa sekaligus menyimpulkan dan menguatkan.
b) Guru mengadakan post test sebagai test siklus
setelah tindakan pembelajaran I dilaksanakan. c) Guru memberikan tugas individu untuk
dikerjakan di rumah.
d) Guru memberikan refleksi atas pesan guru
dalam pembelajaran dan tanggapannya terhadap strategi pembelajaran the power two dengan mengisi angket yang
sudah disiapkan. b. Hasil Pengamatan atau Observasi 1) Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran yang meliputi : a) Hasil penilaian aktivitas siswa
berujud : - Menjawab pertanyaan jumlah
siswa yang melakukan 28 , jumlah siswa yang tidak melakukan 12 , kategori
keaktifan 70%. – Mengajukan pertanyaan yang relevan yang melakukan 24, yang tidak melakukan 16 , kategori keaktifan
60%. – Memahami dan melaksanakan kegiatan yang melakukan 32, yang tidak
melakukan 8, kategori aktiv 75%; - Mendukung dan ikut aktifdalam kegiatan
belajar yang melakukan 33, yang tidak melakukan 7, kategori aktiv 82,5%
Hasil analisis terhadap hasil penilaian aktivitas siswa dalam
kelompok (berpasangan) : kerjasama yang aktif melakukan 32 (80%, sumbangan
terhadap pasangan 30 orang (75%),
tanggung jawab dan kepedulian yang aktif 30 orang (75%)
2) Hasil Penilaian Tes Siklus I (Prestasi
Belajar) : nilai tertinggi 85, nilai terendah 55, nilai rata-rata kelas 66,
siswa yang tuntas 29 orang (72,5%, siswa yang belum tuntas 11 orang (27,5%
3) Hasil Pengisian
Angket Sikap Siswa terhadap Pembelajaran yang meliputi : a) memiliki kemauan yang tinggi untuk
mengikuti pelajaran 82%, b) menyenangkan
dan tidak menyenangkan 82%, c) lebih mudah memahami materi pelajaran 87,5%, d)
dapat meningkatkan aktivitas dalam
pembelajaran 85%, e) dapat memotivasi untuk berprestasi 85%, f ) melatih untuk
dapat bekerja sama dengan teman90%, g) meningkatkan penalaran dalam mempelajari
materi 85%, h) dapat mengarahkan berpikr lebih kritis 80%, i) memiliki kebenaran
untuk mengungkapkan pendapat 77,5%, j) merasa lebih dihargai dalam berpendapat
80%
c.
Refleksi
1) Kelebihan antara lain : a) Siswa mulai antusias mengikuti
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas dan partisipasi siswa yang
mulai meningkat, dan hasil analisis angket menunjukkan bahwa 80% menyatakan senang mengikuti
pembelajaran dan 85% siswa
menyetakan tertantang dengan tugas yang diberikan oleh guru. b) Keterampilan kooperatif siswa mulai
berkembang. Hal ini terjadi karena dengan Strategi The Power Of Two siswa diharuskan untuk berdiskusi dengan
pasangannya dalam memecahkan permasalahan. c) Hasil belajar siswa mengalami
peningkatan walaupun belum cukup signifikan. Hal ini bisa dilihat dari hasil
tes awal yang menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal hanya 40% menjadi 72,50% pada
siklus I, berarti terjadi peningkatan sebesar 32,50%.d) Pembelajaran berpusat pada siswa. Guru hanya berperan sebagai fasilitator
dan motivator. Kondisi ini berbeda sekali dengan sebelum penelitian yang
cenderung berpusat pada guru, sehingga siswa hanya sebagai pendengar dan kurang
berpartisipasi dalam pembelajaran.
Kelebihan yang ditemukan pada
siklus I ini akan tetap dipertahankan dan diupayakan untuk lebih ditingkatkan
lagi.
2)
Kekurangan siklus I antara lain :
a)
Perencanaan waktu kurang tepat. Pada pelaksanaannya, siswa membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk berdiskusi dan persentasi sehingga guru kekurangan
waktu untuk mempertegas materi. b) Dalam memilih pasangan siswa cenderung ribut
untuk menentukan pasangan yang ia inginkan.c)
Sebelum pembelajaran dimulai sebagian siswa belum membaca buku sumber
sehingga dalam memecahkan permasalahan baik secara individu maupun berpasangan
siswa menghabiskan sebagian waktu untuk membaca buku sumber. d)
Ketuntasan klasikal beklum tercapai karena ketuntasan klasikal baru mencapai 72,50%
b. Deskripsi
Siklus II
Penelitian
tindakan kelas pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2010 s.d. 20 September 2010
selama tiga kali kegiatan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran ke-3 digunakan
untuk melaksanakan tes hasil belajar
Kegiatan Siklus II meliputi : a) Perencanaan Tindakan
antara lain : 1)membuat perencanaan pembelajaran/scenario
pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar yang akan dilaksanakan dengan
mengakomodasi kekurangan pada siklus I Perbaikan perencanaan yang dilakukan pada siklus II ini
terutama pada pembagian waktu dan penentuan pasangan. Pada siklus, II ini
ditetapkan pasangan seperti pada siklus I. 2) Membuat instrument yang digunakan untuk
penilaian prestasi belajar dan pengamatan pada siklus II 3)Membuat
resume materi sesuai dengan
Kompetensi Dasar yang digunakan pada siklus II. Menyusun permasalahan yang akan
diberikan pada siswa untuk dibahas sesuai dengan Kompetensi Dasar pada siklus
I. 4) Mengumumkan materi pelajaran pada siswa dan meminta siswa untuk mencari
buku sumber atau sumber-sumber lain yang relevan dengan materi "Ciri-Ciri
Negara Berkembang dan Negara-Negara Maju"
1) Pelaksanaan Tindakan siklus II
dilaksanakan dengan menggunakan scenario tindakan sebagai berikut : 1)Pendahuluan (10 menit)
Guru
menyiapkan siswa untuk belajar dengan yel-yel untuk menghilangkan kejenuhan.
Kemudian guru memaparkan indikator yang ingin dicapai dari pembelajaran hari
itu. Guru memotivasi siswa dengan mengaitkan pengetahuan awal siswa dengan
materi yang akan dibahas serta keguanaan untuk materi berikutnya dalam
kehidupan.
2)
Kegiatan Inti (50 menit) : Guru memberikan siswa, beberapa pertanyaan yang memerlukan
perenungan dan pemikiran. Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut secara individual. Guru mengamati cara, kerja siswa. Setelah semua
siswa menjawab dengan lengkap semua pertanyaan sesuai waktu yang telah
disepakati, guru meminta siswa berpasangan kembali seperti pada siklus I dengan
pasangan yang sama untuk bertukar jawaban dan membahasnya. Guru meminta
pasangan-pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk setiap pertanyaan,
sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka. Ketika semua pasangan telah
menulis jawaban-jawaban baru, guru meminta siswa mempresentasikan jawaban dari
pasangannya untuk membandingkan jawaban pasangan di dalam kelas. Dalam kegiatan
ini semua siswa harus siap. Guru meminta, keseluruhan kelas untuk memilih jawaban
terbaik untuk setiap pertanyaan.
3). Penutup
(20 menit) :Penutup pembelajaran meliputi kegiatan antara, lain : guru
mengklarifikasi hasil jawaban siswa, sekaligus menguatkan dan menyimpulkan,
kemudian guru melakukan refleksi dengan menanyakan kesan-kesan siswa, terhadap
pembelajaran yang telah diikuti. Guru memberikan tugas individu untuk
dikerjakan di rumah. Pada akhir pertemuan mengadakan post test sebagai test
siklus setelah tindakan pembelajaran dilaksanakan untuk mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran. Setelah selesai mengerjakan tes siswa mengisi angket sikap
siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan strategi The Power Of Two. Setelah itu siswa juga diminta memberikan
refleksi atas peran guru dalam pembelajaran dengan strategi the power of two
a)
Hasil Pengamatan atau Observasi
1). Hasil Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran : a) menjawab pertanyaan yang melakukan 36, Yng tidak melakukan 4
, kategori aktif 90%; b) mengajukan pertanyaan yang relevan , yang melakukan
34, yang tidak melakukan 6 , kategori aktif 85%; c) memahami dan melaksanakan
kegiatan belajar : yang melakukan 37, yang tidak melakukan 3, kategori
keaktifan 92,5%; d) mendukung dan ikut aktif dalam kegiatan belajar : yang
aktif 38, yang tidak aktif 2, kategori keaktifan 95%
Hasil
analisis terhadap hasil penilaian aktivitas siswa dalam kelompok (berpasangan)
dijelaskan : a) kerjasama : yang aktif
39 orang (97,5%), b) sumbangan terhadap pasanagan 38 orang 95%, c) tanggung
jawab dan kepedulian terhadap hasil kerja berdua 37 orang (92,5%)
92,5%)
2).
Hasil Penilaian Tes Siklus II (Prestasi Belajar)
Hasil
analisis terhadap data hasil prestasi belajar siswa yang diambil dari nilai
Mangan harian setelah dilakukan siklus II : a) nilai tertinggi 90, b) nilai
terendah 65, c) nilai rata-rata kelas 70, d) siswa yang tuntas 34 orang (85%) ,
e) siswa yang belum tuntas 6 orang (15%)
3) Hasil
Pengisian Angket Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Dengan Strategi The Power Of Two : a) memiliki kemauan yang untuk mengikuti
pelajaran 92,5%; b) menyenangkan dan tidak membosankan 90%; c) dapat meningkatkan aktivitas salam pembelajaran 95%; d) dapat me 85%; e) dapat memotivasi untuk
berprestasi 85%; f) melatih untuk dapat
kerja sama dengan teman 92,5%; g) meningkatkan penalaran dalam mempelajari
materi pelajaran 82,5%; h) dapat mengarahkan berpikir lebih kritis 85%; i) memiliki keberanian untuk mengungkapkan
pendapat 77,5%; j) merasa lebih dihargai dalam berpendapat 87,5%
4. Refleksi
1)
Kelebihan pelaksanaan tindakan Siklus
II antara lain : - Siswa mulai
antusias mengikuti pembelajaran. -
Hasil belajar siswa mengalami peningkatan. - Hasil belajar siswa menaglami peningkatan
dan pada siklus I- Siswa mengkonstruksi dan membangun pengetahuannya melalui
pemecahan masalah secara individu kemudian didiskusikan dengan pasangannya
untuk menemukan jawaban hasil pemikiran berdua, setelah itu dipresentasikan
hasilnya di hadapan teman-teman dalam satu kelas untuk menemukan jawaban yang
sesungguhnya. - Interaksi antara guru
dengan siswa, dan siswa dengan siswa semakin harmonis dan baik untuk
pengembangan pengetahuan.
2)
Kekurangan
pada siklus II ini adalah pada kemampuan presentasi siswa di hadapan
teman-teman dalam satu kelas. Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa
mengemukakan pendapat di hadapan orang banyak.
PEMBAHASAN
Deskripsi
siklus I dan siklus II
1. Proses pembelajaran yang dilihat dari aktivitas siswa. Pada
siklus I danSiklus II :a) menjawab pertanyaan guru Siklus I : siswa yang
melakukan 28 orang (70%), Siklus IIyang
melakukan 36 orang (90%); b) mengajukan pertanyaan yang relevan siklus I
: yang melakukan 24 orang (60%), siklus IIyang
melakukan 34 orang (85%); memahami dan melaksankan kegiatan siklus I :
yang melakukan 32 orang (75%, siklus II 37 orang (92,5% ; mendukung dan ikut
aktif dalam kegiatan belajar siklus I 33 orang, siklus II 38 orang (95%
2. Hasil Pengamatan
terhadap aktivitas siswa dalam kelompok (berpasangan) : a) kerjasama siklus I
32 orang (80%) siklus II 39 orang (97%), sumbangan terhadap pasangan siklus I
30 orang (75%) , siklus II 38 orang (95%); b) tanggung jawab dan kepedulian
terhadap hasil kerja berdua : silus I 30 orang (75%, siklus II 37 orang
(92,5%)
3. Hasil Penilaian
Prestasi Belajar meningkat dari siklus I
ke siklus II : a) nilai tertinggi
pada siklus I 85 menjadi 90 pada siklus II, b) nilai terendah 55 pada siklus I
menjadi 85 pada siklus II, c) siswa tuntas 29 orang (72,%) pada siklus I
menjadi 34 orang (85%) pada siklus II, d)
siswa yang beklaum tuntas 11 orang (27,5% pada siklus I menjadi 6 (15%
pada siklus II
4. Sikap siswa terhadap pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan Strategi The Power Of Two dari silkus I dan siklus II : a) memiliki kemauan yang tinggi untuk
mengikuti pelajaran dari 80% menjadi 92%, b) menyenagkan dan membosankan dari
80% menjadi 90%, c) lebih mudah memahami materi pelaran dari 87,5% menjadi 92%,
d) dapat meningkatkan aktivitas dalam pembelajaran dari dari 85% menjadi
95%, e) dapat memotivasi untuk
berprestasi dari 85% tetap 85%, f)
melatih untuk dapat bekerja sama dengan teman dari 90% menjadi 92,5%, g)
meningkatkan penalaran dalam mempelajari materi pelajaran dari 85% menjadi
82,5%, h) dapat mengarahkan lebih berpikir kritis dari 80% menjadi 85%, i)
memiliki keberarinan untuk mengungkapkan pendapat dari 77,5% tetap 77,5%,
j) merasa lebih dihargai dalam
berpendapat dari 80% menjadi 87,5%
SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
dengan penerapan strategi The power of
two dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran dalam setiap siklus. Hal ini terbukti dengan peningkatan aktivitas
siswa dalam proses belajar mengajar mencapai rata-rata 12,5%. Berarti strategi pembelajaran ini sangat efektif untuk
menuingkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar.
Peningkatan prestasi belajar tidak hanya
terjadi pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotor. Pada aspek afektif ditunjukkan oleh
semakin berkembangnya keterampilan kooperatif siswa, dan pada aspek psikomotor
ditunjukkan oleh kemampuan siswa menyusun bahan presentasi.
2.
Saran
Memperhatikan hasil penelitian ini
peneliti menyarankan penerapan strategi The
power of two pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
a.
Guru harus mengajak siswa membuat kesepakatan tentang alokasi
waktu untuk setiap tahapan agar siswa termotivasi untuk menyelesaikan setiap
tahapan pembelajaran dapat berjalan sesuai perencanaan.
b.
Guru lebih banyak melakukan pengamatan untuk diskusi berpasangan untuk
menghindari siswa yang tidak aktif.
DAFTAR PUSTAKA
Abdorrakhman
Gintings, 2008. Esensi Praktis Belajar Dan Pembelajaran. Bandung:
Humaniora.
Dewa Komang
Tantra, 2005. Konsep Dasar Dan Karakteristik PTK. Dirjen
Dikti Depdiknas.
E., Mulyana, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
H. Baharuddin
dan Esa Nur Wahyuni, 2008. Teori Belajar Dan Pembelajaran.
Jogyakarta : AR-RUZZ Media Group.
Melvin L. Silberman,
2006. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa. Bandung Nusa Media.
Oemar Hamalik,
2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Rochiati
Wariatmadja, 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan
Dosen. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Suharsimi
Arikunto, 2006. Penelidan Tindakan Kelas. Jakarta PT Bumi Aksara.
Suhardjono,
2006. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru.
Jakarta : Bina Aksara.
Supardi, 2006. Penelitian
Tindakan Kelas Beserta Sistematika Proposal dan Laporannya. Jakarta:
Bina, Aksara.
Trianto, 2008. Model-Model
Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kostruktivistik. Jakarta : Prestasi
Pustaka.
WJS
Poerwadarminto, 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka.